Natrium Diklofenak – Informasi Obat
Natrium diklofenak atau diclofenac sodium adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) yang di gunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi, dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien mengalami peradangan. Cara kerja obat ini adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase. Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit di produksi yang berarti rasa sakit dan peradanngan akan mereda. Dalam beberapa kasus, obat ini akan digunakan sebagai bagian dari rejimen pengobatan untuk ankylosing spondylitis, kram menstruasi atau serangan migrain akut.
Merk dagang: Abdiflam, Nadiflam, Anuva, Natrium Diklofenak, Anuva, Neuralgin Rhema, Araclof, Neuralgin Rhema, Arthrotec, Neurofenac, Cataflam, Neurofenac Plus, Cataflam D, Neurofenac Plus, Cataflam D50, Noncort, Deflamat, Noncort, Dicloflam, Proflam, Diclomec, Proklaf-25, Dikloflam, Proklaf-50, Dikloflam, Reflamid, Diklovit, Renadinac, Divoltar, Renadinac 75, Dolofenac, Renvol 25, Dolofenac, Renvol 50, Eflagen, Scanaflam, Elithris 50, Scantaren, Fenaren 50, Fenavel, Tirmaclo – 50, Flamar, Valto Forte, Flamar, Voltadex, Flamar, Voltadex Retard, Flamenac, Voltados 25, Galtaren, Voltados 50, Gratheos, Voltaren, Kadiflam 25, Voltaren, Kadiflam 50, Voltaren, Kaflam, Voltaren, Klotaren, Voltaren, Lafen, Voltaren Ophtha, Linac, Voltaren Ophtha, Lopain, Voltaren Retard, Megatic 50, Voltaren Sr, Mirax, Volten, Mirax, Ximex Diklonis, Nacoflar, Ximex Diklonis, Nadifen, Yariflam, Nadifen, Zegren 50, Nadifen, Zelona, Nadifen,
Tentang Natrium Diklofenak
Golongan | Obat antiinflamasi nonsteroid |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengurangi peradangan dan nyeri |
Digunakan oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Diclofenac dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, suntik, gel, tetes mata, suppositoria. |
Peringatan
- Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini, terutama bila memiliki alergi terhadap obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat lain, maupun makanan.
- Harap berhati-hati menggunakan obat ini jika menderita penyakit jantung, stroke, tukak lambung, radang usus, asma, gangguan pembekuan darah, hipertensi, serta gangguan pada organ hati dan ginjal.
- Obat ini dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna, terutama pada orang yang sering mengonsumsi alkohol, berusia di atas 60 tahun, serta sedang mengonsumsi obat kortikosteroid atau obat pengencer darah.
- Hati hati yang memiliki riwayat penyakit atau faktor resiko gangguan kardiovaskular, hipertensi, retensi cairan, gagal jantung.
- Hati hati bagi yang memiliki riwayat penyakit tukak lambung/usus, penyakit Crohn, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, asma, lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
- Hipersensitif terhadap natrium diklofenak.
Dosis
- Oral, 75-150 mg/hari dalam 2-3 dosis, sebaiknya setelah makan.
- Injeksi intramuskular dalam ke dalam otot panggul, untuk nyeri pascabedah dan kambuhan akutnya, 75 mg sekali sehari (pada kasus berat dua kali sehari) untuk pemakaian maksimum 2 hari.Kolik ureter, 75 mg kemudian untuk 75 mg lagi 30 menit berikutnya bila perlu.
- Infus intravena (hanya pihak medis)
- Rektal dengan supositoria, 75-150 mg per hari dalam dosis terbagi
- ANAK 1-12 tahun, juvenil artritis, oral atau rektal, 1-3 mg/kg bb/hari dalam dosis terbagi (25 mg tablet salut enterik, hanya supositoria 12,5 mg dan 25 mg).
Interaksi
- Perdarahan di saluran pencernaan, bila digunakan bersama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain, obat pengencer darah, atau kortikosteroid.
- Kelebihan kalium dalam darah (hiperkalemia) dan kerusakan fungsi ginjal, bila digunakan bersama obat hipertensi jenis ACE inhibitor atau diuretik, ciclosporin, serta tacrolimus.
- Keracunan diclofenac, bila digunakan bersama phenytoin, methotrexate, lithium, dan digoxin.
- Penurunan efek cholestyramine.
Efek Samping Natrium Diklofenak
Natrium diklofenak berpotensi menimbulkan efek samping. Segera periksa ke dokter bila Anda mengalami efek samping di bawah ini setelah menggunakan diclofenac:
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Mata merah dan terasa perih.
- Diare atau malah sembelit.
- Mual dan muntah.
- Sakit maag.
- Hilang nafsu makan.
- Nyeri dada.
- Gangguan irama jantung.
- Penyakit kuning yang ditandai dengan kulit dan mata menguning, serta urine berwarna gelap seperti teh.
- Perdarahan, misalnya muncul memar atau BAB berdarah.
- Reaksi alergi obat, seperti muncul ruam kemerahan yang gatal pada kulit, wajah bengkak, hingga sesak napas.
- Gangguan fungsi ginjal, seperti pembengkakan tungkai atau berat badan bertambah akibat penumpukan cairan, serta lebih jarang buang air kecil.
Catatan situs:
- Mohon dukungannya dengan share dan web bookmark (kode: ctrl + d) website kami .
- Jangan lupa untuk like halaman facebook kami fb.com/analisis.id.
- Jika ada gambar, link, dan ataupun file rusak silakan kirim pesan pada kolom komentar, kami akan segera membalasnya.
- Sekilas tentang kami.