Oksigen – Oxygen (8-O) – Tabel Periodik – Unsur Kimia
Oksigen – Oxygen (8O) | |
Nama Indonesia | Oksigen |
Nama Inggris / Nama lain | Oxygen |
Lambang Atom | O |
Nomor Atom | 8 |
Penemu | Carl Scheele |
Tahun Penemu | 1770 |
Negara Penemu | Swedia |
Massa Atom Relatif | 15,9994 |
Bilangan Oksidasi | -2 |
Konfigurasi Elektron | [He]2s22p4 |
Titik Didih | 90,168 K |
Titik Lebur | 54,8 K |
Massa Jenis | 1,439 g/cm3 |
Struktur Kristal | Kubus |
Elektronegativitas | 3,44 |
Radius Atom | 0,65 Aº |
Volume Atom | 14,0 cm3/mol |
Radius Kovalensi | 0,73 Aº |
Entalpi Penguapan | 3,4109 kJ/mol |
Entalpi Pembentukan | 0,222 kJ/mol |
Konduktivitas Listrik | – |
Konduktivitas Panas | 0,2674 Wm-1K-1 |
Potensial Inonisasi | 13,618 V |
Kapasitas Panas | 0,92 Jg-1K-1 |
Warna | Tidak berwarna |
Periode | 2 |
Golongan | VIA |
Nama Golongan | Oksigen |
Wujud | Gas |
Jenis Unsur | Nonlogam |
Asal Unsur | Unsur alam |
Manfaat | Pembakaran, fotosintesis, dan semua proses penting pada hewan dan manusia |
Oksigen – Oxygen (8O)
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Dalam tabel periodik, oksigen merupakan unsur nonlogam golongan VIA (kalkogen) dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada temperatur dan tekanan standar, dua atom oksigen berikatan menjadi O2 (dioksigen), gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa (setelah hidrogen dan helium) dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Berdasarkan volume, 20,9% atmosfer bumi adalah oksigen.
Semua kelompok molekul organik pada makhluk hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung unsur oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Sebagian besar oksigen dalam tubuh makhluk hidup dalam bentuk air (H2O), senyawa penting pada makhluk hidup. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, tetapi pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
![]() |
Garis spektrum oksigen |
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
|
Air (H2O) adalah senyawa oksigen yang paling dikenal. |
Keadaan oksidasi okesigen adalah -2 untuk hampir semua senyawa oksigen yang diketahui. Keadaan oksidasi -1 ditemukan pada beberapa senyawa seperti peroksida. Senyawa oksigen dengan keadaan oksidasi lainnya sangat jarang ditemukan, yakni -1/2 (superoksida), -1/3 (ozonida), 0 (asam hipofluorit), +1/2 (dioksigenil), +1 (dioksigen difluorida), dan +2 (oksigen difluorida).
Bond enthalpies
Covalent bond | Enthalpy (kJ mol−1) | Found in |
H–O | 462.8 | H2O |
O–O | 146 | H2O2 |
O=O | 498.3 | O2 |
O=S | 435 | SO3 |
O–Si | 452 | SiO2 |
C–O | 357.7 | general |
C=O | 803 | CO2 |
C=O | 695 | HCHO |
C=O | 736 | aldehydes |
C=O | 749 | ketones |
C–O | 335.6 | CH3OH |
Sifat Fisik
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mg·L−1, manakala pada suhu 20 °C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L−1. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.
Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair; Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
Senyawa oksida seperti besi oksida atau karat terbentuk ketika oksigen bereaksi dengan unsur lainnya. Keterangan: Harold D. Nathan. Pdh (2005). Cliff Quick Review: Kimia Dasar Cepat. Jakarta: Pakar Raya Pudjaatmaka A. Hadyana (2004). Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka Chem-is-try.org Iupac.org Team RSC (2020, April). Periodic Table. Science Park. Cambridge: Royal Society of Chemistry. Access INA Wikipedia.org Wikipedia (2020, April). Unsur Kimia. Access INA Catatan situs: Sumber / Daftar Pustaka / Referensi :
(Pada: Harris .D (2007). Ensiklopedi Unsur Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka)
(Pada: Harris .D (2007). Ensiklopedi Unsur Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka)
(Pada: Harris .D (2007). Ensiklopedi Unsur Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka)
(Pada: Harris .D (2007). Ensiklopedi Unsur Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka)
(Pada: Harris .D (2007). Ensiklopedi Unsur Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka)